Toni Kroos terbukti memberi dampak besar bagi Timnas Jerman. Sang gelandang punya andil besar atas kemenangan Jerman pada dua laga awal fase grup Euro 2024.
Toni Kroos pensiun dari Timnas Jerman usai tampil di Euro 2020. Dia melewatkan Piala Dunia 2022, ketika Jerman gagal total dan menjalani salah satu episode buruk dalam sejarah mereka.
Jerman membangun proyek baru jelang Euro 2024, dimulai dengan menunjuk Julian Nagelsmann sebagai pelatih. Nah, langkah awal Nagelsmann usai jadi pelatih adalah merayu Kroos untuk balik.
Setelah proses negosiasi yang mendalam, Nagelsmann berhasil meyakinkan Kroos untuk kembali. Ini terbukti jadi ‘berkah’ bagi Nagelsmann, Kroos, dan Jerman. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Toni Kroos Datang, Jerman Selalu Menang
Laga uji coba lawan Prancis jadi momen kembalinya Kroos ke Timnas Jerman. Laga ini dimainkan pada Maret 2024 lalu. Saat itu, Jerman meraih kemenangan dengan skor 2-0 dan Kroos membuat satu assist.
Setelah itu, dengan Kroos berada di atas lapangan, Jerman menang dengan skor 2-1 atas Belanda. Kroos lagi-lagi membuat assist.
Kehadiran Kroos seolah membawa tuah bagus bagi Jerman. Sebab, sejak kembali dari pensiun, Jerman selalu menang saat Kroos bermain. Berikut adalah daftar laga yang dimenangkan Jerman saat Kroos bermain:
- 19/06/24 Jerman 2 – 0 Hungaria (Euro)
- 15/06/24 Jerman 5 – 1 Skotlandia (Euro)
- 08/06/24 Jerman 2 – 1 Yunani (uji coba)
- 27/03/24 Jerman 2 – 1 Belanda (uji coba)
- 24/03/24 Prancis 0 – 2 Jerman (uji coba)
Toni Kroos jadi Pusat Distribusi Bola Timnas Jerman
Julian Nagelsmann punya rencana yang sangat jelas untuk Toni Kroos. Sang pelatih menjadikan gelandang 34 tahun itu sebagai pusat distribusi bola. Hal itu bisa dilihat dari statistik Kroos pada dua laga awal Euro 2024.
Ketika Jerman menang 5-1 atas Skotlandia, Kroos melepas 102 umpan dengan akurasi 99 persen. Sedangkan, pada duel lawan Hungaria, Kroos melepas 131 umpan dengan akurasi 95 persen.
Kehadiran Kroos juga membuat Nagelsmann bisa memaksimalkan potensi Ilkay Gundogan. Kini, Gundogan bisa lebih fokus untuk tugas menyerang, mirip dengan peran yang dijalankan saat masih bermain di Manchester City.