Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

5 Aspek yang Harus Diperbaiki King Indo untuk Menang lawan China: Fokus!

5 Aspek yang Harus Diperbaiki King Indo untuk Menang lawan China: Fokus!

Berikut lima aspek yang bisa dibenahi Timnas Indonesia agar bisa lebih baik dan meraih kemenangan saat melawan Timnas China pada hari Selasa, 15 Oktober 2024.

Timnas Indonesia baru saja berduel lawan Timnas Bahrain di matchday 3 Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan itu digelar di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024).

Timnas Indonesia nyaris menang di pertandingan itu. Namun karena keputusan wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf yang kontroversial, Bahrain mampu menahan imbang pasukan Shin Tae-yong dengan skor 2-2.

Usai laga tersebut, Timnas Indonesia akan berlaga di kandang China. Jay Idzes dkk berharap bisa memetik tiga poin di laga tersebut.
Berikut beberapa aspek yang harus dibenahi Indonesia agar bisa menang atas Tiongkok.

Berkelit Dari Pressing Musu

Di babak pertama, Timnas Indonesia kerap gagal membangun serangan dari belakang. Pasalnya mereka membandingkannya dengan menekan lawan yang agresif.

Bola sering terpaksa harus dikembalikan ke belakang. Sulit bagi pemain Indonesia untuk membuat bola melewati garis tengah dan hal ini sempat membuat Jay Idzes kecewa.

Pada akhirnya, Indonesia memang bisa keluar dari menekan Bahrain meski butuh waktu. Mereka juga bisa mencetak dua gol.

Namun ini menjadi catatan penting. Indonesia wajib mengasah cara mereka untuk bisa berkelit atau keluar dari menekan lawan yang agresif sampai ke depan.

Pelanggaran Waktu

Di pertandingan lawan Bahrain, banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Indonesia. Beberapa di antaranya memang tak layak disebut pelanggaran karena faktor wasit Ahmed Abu Bakar Al Kaf yang terlalu mudah meniup peluit ketika pemain Bahrain usai terjatuh berbenturan dengan skuad Garuda.

Namun ada beberapa pelanggaran yang perlu diperhatikan. Karena pelanggaran-pelanggaran itu tidak diperlukan.

Bahkan sampai ada yang berbuah kartu kuning. Contohnya kartu kuning yang didapat oleh Ragnar Oratmangoen ketika mencoba merebut bola dari Kapten Bahrain.

Lalu ada tekel Marselino Ferdinan. Ia mencoba merebut bola dari belakang dengan tekelnya yang cukup berbahaya.

Wasit akhirnya memberikannya kartu kuning. Padahal saat itu di dekat pemain Bahrain tersebut ada satu pemain Indonesia lain, kemungkinan Nathan Tjoe-A-On, yang sudah siap melakukan adangan.

Lalu ada pelanggaran yang dilakukan oleh Rafael Struick di babak pertama. Ia melanggar lawan karena akan merebut bola darinya. Dari pelanggaran itu Bahrain bisa mencetak gol dari tendangan bebas.

Set Piece Pertahanan

Timnas Indonesia kebobolan dua kali saat melawan Bahrain. Yang pertama dari tendangan bebas.

Gol pertama ini memang gol kelas dunia dan akan sulit dicegah kiper mana pun. Sebab bola menukik tiba-tiba saat mendekati gawang.

Namun peluang lawan untuk bisa mencetak gol dari situasi itu bisa direduksi. Caranya, dengan mencoba tidak melakukan pelanggaran di sekitar area kotak penalti kecuali sangat terpaksa.

Sementara itu gol kedua berasal dari sepak pojok. Bola dari sisi gawang kiri, disambut tandukan di tengah kotak penalti dan mengarah ke tiang jauh.

Di sana ternyata ada dua pemain sekaligus yang berdiri dalam posisi bebas tak terkawal. Skuad Garuda harus diasah dalam situasi ini agar kesalahan serupa tidak terulang.

Fokus!

Pada pertandingan tersebut, Ahmed Abu Bakar Al Kaf menambah masa cedera secara independen selama tiga menit. Hal itu akhirnya membuat beberapa pemain tampaknya gagal fokus sampai detik terakhir.

Contohnya ketika Bahrain mendapat sepak pojok yang berakhir terciptanya gol kedua ke gawang Indonesia. Saat itu jelas terlihat pemain Merah Putih lalai mengawal pemain lawan.

Tak hanya satu tapi dua pemain sekaligus. Mereka bisa dibiarkan berdiri di tiang jauh tanpa ada pengawalan.

Empat ada satu pemain yang membayangi pergerakan Mohamed Marhoon. Namun pemain itu tak mengikuti Marhoon sampai tuntas.

Yang lebih miris lagi adalah pemain nomor 9 Bahrain dibiarkan bebas sendirian. Ia berdiri tanpa menggerakkan satu pun pemain sejak sebelum sepak pojok dieksekusi.

Serangan Balik

Aksi Malik Risaldi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Bahrain vs Timnas Indonesia, Kamis (10/10/2024). (c) Timnas AFC Indonesia sempat mendapat tekanan bertubi-tubi di masa tambahan waktu. Namun mereka sempat mendapat kans melakukan serangan balik setelah sepak pojok Bahrain gagal.

Saat itu Witan Sulaeman mendapat umpan dari Nathan Tjoe-A-On. Ia kemudian membawa bola mendekati kotak penalti.

Di sisi kanan, ada Marselino Ferdinan. Di antara keduanya hanya ada satu pemain lawan yang mencoba memberikan adangan. Sebuah situasi yang menguntungkan.

Sayangnya peluang itu terbuang sia-sia. Sebab umpan Witan bisa dipotong bek lawan. Indonesia harus mengasah serangan baliknya karena skema seperti ini bisa membantu mereka mengakhiri perlawanan tim lawan.

6 dari 8 halaman

Laga Indonesia Berikutnya

Starting XI Timnas Indonesia saat menghadapi Timnas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia (c) Dok. Kompetisi PSSI : Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia – Ronde 3

Pertandingan: Tiongkok vs Indonesia

Stadion: Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao

Hari: Selasa, 15 Oktober 2024

Kick off: 19.00 WIB

7 dari 8 halaman

Hasil dan Jadwal Timnas Indonesia

Ragnar Oratmangoen membobol gawang Timnas Bahrain di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia (c) Dok. PSSI Berikut hasil dan jadwal Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia:

6 September 2024 – Arab Saudi 1-1 Indonesia

10 September 2024 – Indonesia 0-0 Australia

10 Oktober 2024 – Bahrain 2-2 Indonesia

15 Oktober 2024 – Tiongkok vs Indonesia

15 November 2024 – Indonesia vs Jepang

19 November 2024 – Indonesia vs Arab Saudi

20 Maret 2025 – Australia vs Indonesia

25 Maret 2025 – Indonesia vs Bahrain

5 Juni 2025 – Indonesia vs Tiongkok

10 Juni 2025 – Jepang vs Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *