Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

9 Pemain yang Pernah Membela Inter Milan dan Arsenal

9 Pemain yang Pernah Membela Inter Milan dan Arsenal

Pertandingan sengit antara Inter Milan dan Arsenal akan segera hadir di Giuseppe Meazza pada matchday 4 fase grup Liga Champions 2024/2025. Duel ini dijadwalkan kick-off pada Kamis, 7 November 2024, pukul 03.00 WIB.

Selain rivalitas kedua tim yang selalu menyuguhkan drama, ada juga sejumlah pemain yang pernah membela kedua klub ini sepanjang karier mereka. Dengan sejarah panjang dan prestasi besar, Inter Milan dan Arsenal telah menjadi rumah bagi banyak pemain top dunia.

Para pemain ini bukan hanya sekadar pengisi skuad, tetapi juga pernah meninggalkan jejak penting dalam perjalanan kedua klub. Dari laga domestik hingga Eropa, mereka berkontribusi dengan cara mereka masing-masing.

Berikut adalah sembilan pemain yang pernah memperkuat baik Inter Milan maupun Arsenal. Siapa saja mereka, dan bagaimana perjalanan mereka di kedua klub raksasa ini?

1. Cedric Soares

Aksi Cedric Soares dalam laga Arsenal vs Everton, Minggu (22/5/2022) (c) AP PhotoCedric Soares menunjukan performa terbaiknya saat bermain untuk Southampton. Bek kanan asal Portugal itu kemudian sempat dipinjamkan ke Inter Milan pada Januari 2019.

Namun, masa bermain Cedric di Inter sangat terbatas. Pemain belakang berusia 33 tahun tersebut hanya memainkan sembilan pertandingan di seluruh kompetisi bersama Nerazzurri.

Cedric datang ke Arsenal pada Januari 2020, awalnya dengan status pinjaman. Setelah statusnya berubah permanen, Cedric tak pernah menjadi pilihan utama dan meninggalkan Emirates Stadium pada musim panas 2024.

2. Nelson Vivas

Setelah bermain di klub-klub Argentina, Nelson Vivas bergabung dengan Arsenal pada 1998. Meski ia memiliki pengalaman internasional, kariernya di Arsenal kurang mencolok karena persaingan ketat di lini belakang.

Sebagian besar dari 56 penampilan yang ia buat di Arsenal adalah sebagai pemain pengganti. Vivas terlihat kesulitan untuk menembus starting XI yang diisi oleh bek-bek andal seperti Tony Adams dan Martin Keown.

Pada tahun 2001, Vivas pindah ke Inter Milan dengan status bebas transfer. Namun, pengalamannya di Italia juga tidak berjalan mulus. Selama dua tahun di Milan, ia hanya mencatatkan kurang dari 1.000 menit bermain.

3. Mikael Silvestre

Mikael Silvestre (c) AFPMikael Silvestre bergabung dengan Inter Milan pada musim 1998/1999 setelah meninggalkan klub Prancis, Rennes. Namun, waktu bermainnya sangat terbatas di Serie A. Ia hanya menghabiskan satu musim di Milan dan jarang tampil sebagai starter.

Setelah membela Manchester United selama bertahun-tahun dan meraih banyak gelar, Silvestre bergabung dengan Arsenal pada 2008. Pindah langsung dari Manchester United ke Arsenal, ia menjadi pemain pertama yang melakukan hal tersebut sejak Viv Anderson pada 1987.

Meski telah berusia lebih tua dan berada di luar masa puncaknya, pengalaman Silvestre sangat dihargai Arsene Wenger. Namun, seperti halnya di Inter, ia tidak tampil sebagai pemain utama dan sebagian besar waktu bermainnya di Arsenal terjadi sebagai pemain cadangan.

4. Lukas Podolski

Lukas Podolski (c) AFCLukas Podolski bergabung dengan Arsenal pada musim panas 2012 dari Koln. Di Arsenal, ia dikenal dengan kaki kiri yang kuat dan kemampuan mencetak gol dari berbagai posisi di lini depan.

Selama tiga musimnya bersama Arsenal, Podolski mencetak sejumlah gol penting. Penyerang asal Jerman itu menjadi bagian dari tim yang memenangkan Piala FA pada 2014 di bawah asuhan Arsene Wenger.

Pada Januari 2015, Podolski pindah ke Inter Milan dengan status pinjaman hingga akhir musim. Di Inter, ia tidak mampu tampil sebanyak yang diinginkan dan tidak berhasil memberikan dampak besar seperti yang dia lakukan di Arsenal.

5. Henrikh Mkhitaryan

Aksi Henrikh Mkhitaryan dalam laga Serie A antara Inter Milan vs Venezia, Senin (4/11/2024). (c) AP Photo/Antonio CalanniHenrikh Mkhitaryan bergabung dengan Arsenal pada Januari 2018 sebagai bagian dari pertukaran yang melibatkan Alexis Sánchez, yang pindah ke Manchester United. Selama waktunya di Arsenal, Mkhitaryan menunjukkan kualitasnya sebagai playmaker dengan kemampuan untuk mencetak gol dan memberikan assist.

Meski sering menunjukkan momen-momen brilian, Mkhitaryan sering kesulitan untuk mempertahankan konsistensi. Hal itu membuatnya tidak selalu menjadi pilihan utama di bawah manajer Arsene Wenger dan kemudian Unai Emery.

Setelah bermain di AS Roma, Mkhitaryan pindah ke Inter Milan pada musim panas 2022 dengan status bebas transfer. Di Inter, Mkhitaryan melanjutkan kariernya di Serie A dengan penampilan yang solid, bermain di lini tengah dan memberikan kontribusi yang sangat berharga untuk Nerazzurri.

6. Nwankwo Kanu

Nwankwo Kanu (c) AFPNwankwo Kanu menghabiskan beberapa tahun di Inter Milan. Ia bergabung dengan Nerazzurri pada 1996 setelah menjuarai Olympiade Atlanta 1996 bersama Nigeria.

Namun, penyakit jantung yang dialami Kanu mengganggu kariernya di Inter. Setelah jarang bermain di Giuseppe Meazza, Kanu bergabung dengan Arsenal pada 1999.

Kepindahan ini merupakan salah satu keputusan terbaik dalam karier Kanu. Di Arsenal, Kanu menjadi bagian integral dari tim yang dipimpin oleh Arsene Wenger.

7. Alexis Sanchez

Alexis Sanchez merayakan golnya dalam laga Inter Milan vs Empoli di pekan 30 Serie A 2023/2024. (c) AP Photo/Antonio CalanniAlexis Sanchez bergabung dengan Arsenal pada musim panas 2014 dari Barcelona dengan harga sekitar £35 juta, yang pada saat itu menjadi salah satu transfer termahal dalam sejarah klub.

Dari saat pertama kali datang, Sanchez langsung menjadi bintang di Arsenal berkat penampilannya yang energik, gol-gol spektakuler, dan kontribusinya dalam membantu tim meraih banyak kesuksesan.

Setelah menghabiskan beberapa tahun yang sulit di Old Trafford, Sanchez pindah ke Inter Milan pada musim panas 2019 dengan status pinjaman, dan kemudian dipermanenkan pada 2020. Ia membantu Inter meraih Serie A pada musim 2020/2021.

8. Patrick Vieira

Patrick Vieira (c) AFPPatrick Vieira bergabung dengan Arsenal pada 1996 setelah Arsène Wenger. Vieira membuat nama besar di Arsenal, menjadikannya salah satu gelandang terbaik dalam sejarah Premier League.

Sebagai kapten tim di bawah Wenger, Vieira mengemban peran kunci dalam gelaran “Invincibles” Arsenal pada musim 2003-2004, ketika klub tak terkalahkan di liga sepanjang musim. Vieira adalah inti dari lini tengah The Gunners yang solid.

Setelah meninggalkan Arsenal pada 2005, Vieira melanjutkan kariernya di Juventus sebelum akhirnya bergabung dengan Inter Milan pada 2006. Di Inter, Vieira bergabung dengan tim yang dipimpin oleh Roberto Mancini dan kemudian Jose Mourinho. Di sini, ia memainkan peran penting dalam kesuksesan tim.

9. Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp (c) AFPDennis Bergkamp memulai karier profesionalnya di Ajax pada 1986, sebelum akhirnya beralih ke Inter Milan pada 1993. Selama dua tahun di Milan, ia tidak begitu sukses dan tak dapat menampilkan performa terbaiknya seperti yang ia lakukan di Arsenal atau sebelumnya di Ajax.

Bergkamp kemudian bergabung dengan Arsenal pada 1995. Setelah tiba di London, ia langsung menunjukkan bahwa dia adalah salah satu penyerang terbaik di dunia, dengan keterampilan teknis yang luar biasa dan visi permainan yang tajam.

Selama 11 tahun di Arsenal, Bergkamp menjadi bagian integral dari transformasi tim yang menjadikannya salah satu klub terkuat di Inggris. Pada periode ini, ia meraih banyak trofi, termasuk tiga Premier League dan tiga FA Cup, serta memainkan peran kunci dalam keberhasilan Invincibles pada musim 2003/2004.

related keywords:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *