Jakarta – Mantan pemain Manchester United, Nani, berbagi cerita tentang kehidupannya bersama Cristiano Ronaldo, yang menunjukkan sisi kompetitif sang bintang Portugal yang tak biasa.
Menurut Nani, Ronaldo begitu alergi terhadap kekalahan hingga terkadang pelatih harus “berkompromi” agar ia tetap merasa menang.
Kedua pemain ini memulai karier mereka di klub Portugal, Sporting CP, sebelum bergabung dengan Manchester United.
Nani bergabung pada 2007, empat tahun setelah Ronaldo sudah mulai membangun namanya di klub tersebut.
Selama awal masa tinggalnya di Inggris, Nani tinggal serumah dengan Ronaldo dan gelandang asal Brasil, Anderson, yang membuat rumah mereka penuh dengan kompetisi seru.
Dalam wawancara dengan Players Tribune, Nani menceritakan:
“Awalnya, saya seharusnya tinggal di hotel, tapi Jorge Mendes bertanya, ‘Maukah kamu tinggal bersama Cristiano?’ Jorge juga merupakan agennya, dan Cristiano saat itu tinggal sendirian. Jadi, saya pindah ke rumahnya bersama Anderson, yang juga baru bergabung di Manchester United. Kami masih muda, berbicara bahasa yang sama, dan bersenang-senang setiap hari,” ungkap Nani.
Ikutan Alergi Kalah
Ronaldo, yang memiliki fasilitas lengkap di rumahnya seperti kolam renang, meja pingpong, dan lapangan tenis, menjadikan kompetisi sebagai bagian dari keseharian mereka. Namun, menurut Nani, tidak semua kompetisi berlangsung adil.
“Suatu kali, kami melakukan kuis bersama Carlos Queiroz, asisten Sir Alex Ferguson. Saya memberikan jawaban, begitu juga Cristiano, dan saya tahu jawaban saya benar. Tapi, tahukah Anda apa yang dilakukan Queiroz? Dia mencoba mengubah jawaban untuk memastikan Cristiano yang benar. Hahaha!”
Ia melanjutkan:
“Itulah Cristiano. Dia tidak pernah bisa menerima kekalahan. Tidak pernah! Tapi, kami menyukai itu darinya, dan kami belajar banyak darinya. Pada saat saya dan Anderson meninggalkan rumah itu, kami juga menjadi alergi terhadap kekalahan!”
Situasi Sekarang
Kini, ketiga pemain tersebut berada di posisi yang berbeda. Nani bermain untuk klub Portugal, Estrela Amadora, setelah beberapa kali pindah klub tanpa keberhasilan besar.
Ronaldo masih menjadi wajah utama sepak bola, kini bermain untuk Al Nassr di Arab Saudi, dengan rekor mencetak 55 gol dalam 56 penampilan.
Sementara Anderson, yang pensiun pada 2020, kini menjabat sebagai asisten pelatih di klub Turki, Adana Demirspor.
Semangat kompetitif Ronaldo di dalam dan di luar lapangan telah menginspirasi mereka yang pernah dekat dengannya. Keinginannya untuk selalu menang bukan hanya membentuk kariernya, tetapi juga meninggalkan jejak pada orang-orang di sekitarnya.